Jumat, 30 Juli 2010

Mengetahui Waktu Ovulasi Agar Terjadi Pembuahan

Kenapa ada hawa panas di liang kewanitaan dan sebenarnya juga, suhu tubuh meningkat. Itulah tanda proses waktu ovulasi seorang wanita yang biasanya ada kenaikan suhu tubuh sekitar 0,5 – 1 derajat celcius.
Proses pematangan sel telur atau keluarnya sel kelamin wanita dari ovarium menuju tuba fallopi sering terjadi pada pertengahan siklus haid mis. pada hari ke 14 jika wanita yang bersiklus menstruasi 28 hari dan ke 15 jika siklusnya 30 hari. Ketentuan ini berlaku bagi yang siklus haidnya teratur.
Pada proses ovulasi, sel telur pada masa itu dapat menerima pembuahan selama 24 samapai 48 jam dan disaat itulah waktu yang tepat untuk melakukan proses pembuahan.
Cara untuk mengetahui waktu ovulasi adalah sebagai berikut :
1. Melalui mengukur suhu panas badan
Berdsarkan gambaran umum tentang pelepasan sel telur dari indungnya, secara alami wanita memiliki tubuh sehat terjadi di pertengahan siklus haid secara sempurna. Namun, jika itu berlangsung selama 28 hari, maka sel telur akan mengalami ovulasi pada hari ke 14.
Dengan demikian, seorang wanita dapat menentukan waktu terjadinya ovulasi dengan megukur suhu panas tubuh setiap hari pada saat masa terjadinya ovulasi yang berkisar antara akhir pekan kedua dan awal pekan ketiga(dihitung dari awal haid). Suhu tubuh akan sedikit naik antara 0,5 – 1,0 derajat celcius, yang terjadi pada hari pelepasa sel telur. Hal itu karena pengaruh keluarnya hormon dari sel telur (LH) sebelum terjadi ovulasi dengan durasi 12 – 24 jam.
Maka para wanita haruslah melakukan pembukuan terhadap waktu siklus haidnya. Pembukuan itu dihitung sejak terjadinya haid pada bulan ini setelah masa haid berhenti sehari atau dua hari. Kemudian hendaknya dimulai pembukuan suhu panas tubuh dua kali setiap hari setelah bangun tidur pagi dan sore dengan mencantumkan hari & tanggalnya. Selama 2 pekan minimal 2 kali dalam sehari, yaitu dimulai pada hari ke 9 sampai hari ke 12. suhu panas tubuh normal adalah 37 derajat celcius, sekecil apapun perubahan suhu panasnya menunjukkan bahwa ovulasi tengah terjadi. Ketentuan ini didasarkan pada wanita yang (sedang) sehat.
2. Melalui perubahan sifat
ini disandarkan pada keadaan cairan leher rahim dari waktu ke waktu selama masa siklus haid.
Bahwa hormon yang dikeluarkan oleh sel-sel telur berubah menjadi lebih tebal, sedikit keruh dan sedikit melimpah pada periode awal siklus, seiring mendekati waktu ovulasi , hormon yang dikeluarkan menjadi kental, tipis, lebih melimpah, lembut hingga akhirnya menjadi lembek dan empuk. Dan pada saat ovulasi akan tampak putih. Untuk memeriksanya cukup memperhatikannya dengan menggunakan tisu tanpa melakukan pemeriksaan dalam.
Landasan metode ini bersandar pada pengetahuan bahwa estrogen menjadikan cairan di leher rahim lebih halus dan lebih jernih serta melimpah pada saat mendekati ovulasi. Cara alami ini untuk memudahkan sperma agar sampai pada ovulasi. Dan sebaliknya bila keadaan tebal dan keruh akan mempersulit sperma untuk menembus.
3. Melalui alat atau obat-obatan
Bahan dan alat ada, beredar dan dijual belikan di apotek , bahan itu memudahkan cara untuk mengetahui keluarnya hormon estrogen (setelah darah haid berhenti, akan meningkat seiring dengan bertambahnya hari siklus setelah darah haid berhenti) atau hormon yang di produksi oleh gelembung folikel (tubuh kuning) dan hormon yang keluar dengan bentuk yang besar dari saluran kelenjar pituitari di dasar otak menjelang ovulasi atau yang bekerja mengeluarkan sel telur dari indungnya menuju saluran tuba falopi.
Bahan-bahan ini berisi zat zat yang akan melawan hormon-hormon untuk mendeteksi kehamilan saat bekerja mengubah warna cairan.
Bahan-bahan ini akan memberikan isyarat pada waktu hormon ini keluar serta siap-siap menyambut ovulasi. Cairan ini masih sangat variatif seiring dengan perbedaan dari hari ke hari dala perjalanan sikuus yang dipengaruhi hormon estrogen. Bahan ini tidak boleh digunakan kecuali pada hari ketika mendekati pertengahan siklus haid.
Proses ovulasi dapat terjadi disaat memasuki periode 12- 30 jam yang dimulai sejak keluarnya hormon dari kelenjar pituitari di dasar otak. Namun, kadarnya variatif seiring perbedaan jumlah cairan yang keluar pada diri setiap wanita, demikian pula waktu keluarnya.

TIPS UNTUK MENILAI MASA SUBUR ANDA

ADA BEBERAPA CARA YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENILAI MASA SUBUR SESEORANG, YAITU:

• Anda dapat menghitung masa subur anda dengan menggunakan system kalender. Hal ini adalah cara natural atau alamiah yang digunakan bila anda mempunyai siklus menstruasi yang teratur. Cobalah untuk mencatat siklus menstruasi anda dalam 3 bulan terakhir berturut-turut (tanggal hari pertama haid ). Dan sebaiknya pada wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur akan sulit untuk menilai masa subur dengan cara ini.

Perhitungan masa subur ini didasarkan masa subur atau saat ovulasi terjadi pada hari ke 14 dari menstruasi yang akan datang dan dikurangi 2 hari karena sperma dapat hidup selama 48 jam setelah ejakulasi serta ditambahkan 2 hari karena sel telur dapat hidup 24 jam setelah ovulasi.

Jadi Misalnya siklus haidnya 28 hari dan haid terakhirnya terjadi tanggal 1, tanggal haid bulan berikutnya adalah tanggal 28. Dengan demikian, perkiraan waktu ovulasi anda , yaitu di tengah - tengah periode haid yakni tanggal 14. Jadi, masa subur berada pada sekitar tanggal 12 hingga 16.

Dengan menilai peningkatan suhu badan, biasanya suhu badan meningkat menjelang dan sesudah masa ovulasi karena pengaruh hormon progesteron.

Dengan menilai lendir rahim. Hormon estrogen mencapai puncaknya pada saat ovulasi terjadi dan memengaruhi lendir rahim. Menjelang ovulasi biasanya lendir rahim jadi agak encer dan bila diraba dengan dua jari membentuk benang dan berwarna bening.

Alat Tes Ovulasi. Saat ini juga sudah dijual bebas diapotik atau toko obat alat untuk menilai masa subur yaitu Test prediksi masa subur atau ovulasi. Alat test ini bekerja dengan mengukur kadar hormone LH yang dihasilkan saat ovulasi. Alat ini digunakan seperti test kehamilan tetapi tentu saja harganya lebih mahal.

Dengan mengetahui kapan masa subur anda, dapat membantu anda yang berencana mempunyai anak dan juga sekaligus sebagai metode Keluarga Berencana atau kontrasepsi yang natural untuk yang masih mau menunda kehamilan, jangan melakukan hubungan seksual pada saat subur..

Teori Untuk Mendapatkan Anak Laki-laki atau Perempuan

Sesungguhnya laki-laki / perempuan kelahiran seseorang anak atau bayi adalah di bawah kekuasaan Allah SWT. Namun Alloh SWT memberikan hak dan kebebasan untuk memilihnya dengan menggunakan cara-cara usaha yang dapat dicapainya, apabila usaha tersebut dilakukan dengan sungguh – sungguh dan disertai keyakinan yang mantap Insya Alloh niatnya akan tercapai .

Perhatikan Teori dibawah ini :

Waktu – lakukan persetubuhan / persenggamaan pada masa subur [ Ovulasi ] bagi istri , sebab pada masa itu sel telur dapat di buahi oleh sperma dari laki – laki

Cara – lakukan persetubuhan / persenggamaan dengan sebaik baiknya dan sempurna , setelah selesai hendaknya tidur miring sampai pagi, supaya sperma jatu miring , jangan tidur telentang . jika ingin bayi laki-laki hendaknya tidur miring ke kanan , dan jika ingin bayi perempuan hendaklah miring ke kanan.

Syarat untuk mendapatkan bayi laki-laki

1. persetebuhan harus dilakukan pada waktu masa subur [ Ovulasi ]
2. sebelum melakukan persetubuan , hendaklah lubang Vagina Istri dicuci dulu secara Invedig [ dengan memasukan obat kedalam Vagina Istri ] yaitu dengan cara larutkan 2 sendok makan Soda kedalam ¼ liter air , gunanya untuk menaikan Alkali sehingga sel telur benih laki-laki dapat hidup lebih lama. Atau dapat juga ditambah dengan sering minum minuman besoda
3. Pihak pria harus mantap memancarkan spermanya agar , sperma jauh masuk kedalam supaya sperma yang dipancarkan dengan kuat akan mendekati mulut rahim , dimana tempat tersebut mempunyai kadar Alkali yang cukup besar/ tinngi
4. pada masa antara haid dan masa subur [ Ovulasi ] suami istri dilarang mengadakan hubungan kelamin / senggama.
5. Setelah selesai senggama istri tidak boleh tidur telentang, berdiri apabila berdiri kerja sperma akan melawan gaya tari bumi bisa bisa keluar lagi sperma tersebut, yang dilakukan adalah harus miring ke kanan sampai bangun pagi hari

Syarat untuk mendapatkan bayi Perempuan

1. selama 2 atau 3 hari sebelu masa subur [ Ovulasi ] suami istri dilarang melakukan persetubuhan.
2. sebelum melakukan persetubuan , hendaklah lubang Vagina Istri dicuci dulu secara Invedig [ dengan memasukan obat kedalam Vagina Istri ] yaitu dengan cara larutkan 2 sendok makan Cuka kedalam ¼ Liter air , gunanya untuk menaikan Kadar Asam sehingga sel telur benih laki-laki tidak dapat hidup lebih lama, sehingga hanya benih perempuan saja yang hidup.
3. Usahakan dalam bersenggama pihak wanita jangan sampai Orgasme, karena bisa mengakibatkan naiknya kadar Alkali , dan menurunnya kadar asamnya dan malah bisa menjadi hambar.
4. Usahakan dalam melakukan Coitus [ pengeluaran air mani ], tidak tergesa gesa dengan maksud sel benih itu tidak cepat masuk kedalam mulut rahim yang berkadar alkali tinggi, sehingga masih bisa menerima pengaruh kadar asam
5. Setelah selesai senggama istri tidak boleh tidur telentang, berdiri apabila berdiri kerja sperma akan melawan gaya tari bumi bisa bisa keluar lagi sperma tersebut, yang dilakukan adalah harus miring ke kiri sampai bangun pagi hari

Ini yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat, tetapi hasil akhir dari semua upaya kita Alloh SWT. Yang menentukan

sickle cell anemia

Penyakit Sel Sabit (sickle cell disease / sickle cell anemia) adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai dengan sel darah merah yang berbentuk sabit, kaku, dan anemia hemolitik kronik. Pada penyakit sel sabit, sel darah merah memiliki hemoglobin (protein pengangkut oksigen) yang bentuknya abnormal, sehingga mengurangi jumlah oksigen di dalam sel dan menyebabkan bentuk sel menjadi seperti sabit. Sel yang berbentuk sabit akan menyumbat dan merusak pembuluh darah terkecil dalam limpa, ginjal, otak, tulang, dan organ lainnya; dan menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen ke organ tersebut. Sel sabit ini rapuh dan akan pecah pada saat melewati pembuluh darah, menyebabkan anemia berat, penyumbatan aliran darah, kerusakan organ bahkan sampai pada kematian.
Sickle cell anemia (SCA) adalah penyakit genetik yang resesif, artinya seseorang harus mewarisi dua gen pembawa penyakit ini dari kedua orangtuanya. Hal inilah yang menyebabkan penyakit SCA jarang terjadi. Seseorang yang hanya mewarisi satu gen tidak akan menunjukkan gejala dan hanya berperan sebagai pembawa. Jika satu pihak orangtua mempunyai gen sickle cell anemia dan yang lain merupakan pembawa, maka terdapat 50% kesempatan anaknya menderita sickle cell anemia dan 50% kesempatan sebagai pembawa.
SCA disebabkan karena adanya mutasi pada rantai β-globin dari hemoglobin, yang menyebabkan pertukaran asam glutamat (suatu asam amino) dengan asam amino hidrofobik valin pada posisi 6. Gen yang bertanggung jawab menyebabkan SCA merupakan gen autosom dan dapat ditemukan di kromosom nomor 11. Penggabungan dari dua subunit α-globin normal dengan dua subunit β-globin mutan membentuk hemoglobin S (HbS). Pada kondisi kadar oksigen rendah, ketidakhadiran asam amino polar pada posisi 6 dari rantai β-globin menyebabkan terbentuknya ikatan non-kovalen di hemoglobin yang menyebabkan perubahan bentuk dari sel darah merah menjadi bentuk sabit dan menurunkan elastisitasnya.
Sickle cell anemia ini hampir secara eksklusif menyerang orang kulit hitam. Sekitar 10% orang kulit hitam di AS hanya memiliki 1 gen untuk penyakit ini (mereka memiliki rantai sel sabit) dan tidak menderita penyakit sel sabit. Sekitar 0,3% memiliki 2 gen dan menderita penyakit sel sabit.
Anemia, nyeri lambung dan nyeri tulang serta mual-mual pada seorang kulit hitam merupakan tanda yang khas untuk krisis sel sabit. Pada pemeriksan contoh darah dibawah mikroskop, bisa terlihat sel darah merah yang berbentuk sabit dan pecahan dari sel darah merah yang hancur. Elektroforesis bisa menemukan adanya hemoglobin abnormal dan menunjukkan apakah seseorang menderita penyakit sel sabit atau hanya memiliki rantai sel sabit. Penemuan rantai sel sabit ini penting untuk rencana berkeluarga, yaitu untuk menentukan adanya resiko memiliki anak yang menderita penyakit sel sabit.
Sickle cell anemia merupakan penyakit genetis yang tidak dapat disembuhkan. Selain dengan transplantasi sumsum tulang, saat ini belum ditemukan pengobatan permanen untuk penyakit ini. Namun transplantasi melibatkan prosedur yang rumit dan bukan merupakan terapi pilihan. Untuk dapat melakukan transplantasi, penderita harus mendapatkan donor yang cocok (biasanya diperoleh dari anggota keluarga yang tidak menderita sickle cell anemia) dengan resiko rendah terjadinya reaksi penolakan oleh tubuh. Walaupun demikian, terdapat resiko yang nyata dari prosedur ini dan selalu ada kemungkinan terjadinya penolakan organ transplantasi oleh tubuh penerima.

Namun, tanpa pengobatan sekalipun seorang penderita SCA masih dapat hidup normal. Pengobatan dilakukan hanya untuk mengurangi rasa sakit dan penggunaan antibiotik untuk mencegah infeksi berbahaya akibat bakteri (seperti sepsis/infeksi yang terjadi di darah, meningitis, dan pneumonia) yang dapat menyebabkan kematian pada penderita, terutama bayi. Hidroksiurea, yang telah dikenal sebagai obat antitumor ternyata dapat pula digunakan untuk terapi bagi penderita, terutama pada bayi. Hidroksiurea meningkatkan pembentukan sejenis hemoglobin (terutama ditemukan pada janin) yang akan menurunkan jumlah sel darah merah yang berubah bentuknya menjadi sabit. Oleh karena itu, obat ini mengurangi frekuensi terjadinya krisis sel sabit dan juga terbukti dapat menekan rasa sakit serta mencegah komplikasi penyakit pada anak-anak dan orang dewasa. Penelitian lebih lanjut masih dilakukan untuk mengetahui keamanan dan efek jangka panjang penggunaannya.
Saat ini sedang dikembangkan teknik pengobatan baru untuk SCA, yaitu dengan terapi gen. Terapi genetik merupakan teknik penanaman gen normal ke dalam sel-sel prekursor (sel yang menghasilkan sel darah). Namun, teknik ini masih dalam tahap penelitian dan baru diujicobakan pada tikus. Walaupun para peneliti khawatir akan sulitnya menerapkan terapi gen pada manusia, mereka yakin bahwa terapi baru ini akan menjadi pengobatan yang penting untuk penyakit sickle cell anemia.